Lelaki Kemlinthi di Kota Syiah

"Jika aku dianggap berdosa karena cinta kepada keluarga MuhammadMaka aku tidak akan bertaubat dari dosaku itu." Dulu sekali, almarhum Abah saya sering menceritakan tentang tragedi Karbala. Yakni peristiwa terbunuhnya cucu kesayangan Rasulullah: Sayyidina Husain. Setiap menceritakan itu, matanya selalu berkaca-kaca, menahan kepiluan. Saya yang ketika itu masih kecil, cuma plonga-plongo. Abah saya adalah orang NU. … Lanjutkan membaca Lelaki Kemlinthi di Kota Syiah

Jangan Sampai Kehilangan Karakter

"When you lose money, you lose nothing, when you lose health you lose something, when you lose your character you lose everything." Seorang penceramah bercerita. Ia pernah kehilangan mobil. Namun ia bersyukur. "Allah telah mengambil harta saya dengan cara yang sangat mudah," ujarnya. "Orang lain terkadang kehilangan harta dengan cara yang sangat menyengsarakan," ia melanjutkan. … Lanjutkan membaca Jangan Sampai Kehilangan Karakter

Tentang Kekuatan Sebuah Keyakinan

Oleh kawan perempuan yang satu ini, saya sudah beberapa kali dikirimi kue. Yang paling anyar, hari ini. Saat kunjungan kerja ke kota tempat saya m̶e̶n̶g̶a̶b̶d̶i̶ ̶k̶e̶p̶a̶d̶a̶ ̶n̶e̶g̶a̶r̶a̶ mengais rezeki, ia mampir ke kantor. Sembari itu, ia membawakan sekotak kue. Tertulis di kemasannya "Sinamon." Beberapa waktu yang lampau pun pernah ia mengirimi saya kue dari Jepang. … Lanjutkan membaca Tentang Kekuatan Sebuah Keyakinan

Membumikan Pajak di Bumi Lancang Kuning

Pada suatu acara pelatihan beberapa tahun lalu, seorang narasumber bercerita. Pada saat kuliah di luar negeri, dia mengambil judul penelitian tentang pajak. Oleh temannya diprotes, kenapa mengambil tema pajak. Pajak sangat tidak populer di negeri ini. Jika yang dimaksud tidak populer oleh teman narsum adalah tidak disenangi, pernyataan teman narsum itu memang beralasan. Pajak adalah … Lanjutkan membaca Membumikan Pajak di Bumi Lancang Kuning

Buku MRdBT Kembali Memakan “Korban”

Hari ini saya membagikan buku Membangun Rumah di Bawah Tanah (MRdBT) kepada beberapa teman kantor. Tentu saja mereka telah memesan buku tulisan saya itu sebelumnya. Di antara mereka itu mungkin belum semua membaca tuntas isinya. Namun di antara yang baru membaca sebagian itu, ada yang sudah menjadi "korban". Buku yang saya terbitkan bertepatan dengan hari … Lanjutkan membaca Buku MRdBT Kembali Memakan “Korban”

Rapat Pembinaan Terakhir

"Ketika aku muda, aku bercita-cita ingin mengubah seluruh dunia. Namun aku tak mampu sehingga negara tak kunjung berubah. Lalu aku persempit cita-citaku menjadi ingin mengubah negaraku saja. Seiring perjalanan waktu, aku pun sadari bahwa aku tidak bisa mengubah negaraku. Lalu aku persempit lagi cita-citaku, aku hanya ingin mengubah masyarakat di sekitarku. Itu pun, masyarakat di … Lanjutkan membaca Rapat Pembinaan Terakhir

Atas Nama Musa, Kami Bahagia

Libur panjang bagi kaum perantau seperti saya adalah sesuatu yang sangat dinanti-nanti. Keluarga yang selama ini bercerai-berai, pada liburan panjang berkesempatan untuk kumpul. Apalagi jika ditambah dengan cuti. Maka inilah yang terjadi pada liburan plus cuti pekan lalu. Pada Sabtu, 4 Februari 2024, anak saya yang berdinas di Jambi ke Bandung bersama istri dan anaknya. … Lanjutkan membaca Atas Nama Musa, Kami Bahagia

Gandhi My Father: Bapak Bangsa di Mata Anaknya

"Kau bisa memotongku menjadi beberapa bagian. Tapi aku tidak akan menjadi pihak yang bersedia untuk India yang terpecah." Dua hari terakhir ini, berturut-turut saya menonton dua film India tentang Mahatma Gandhi. Yang pertama berjudul "Gandhi My Father". "Hey Ram" adalah judul yang kedua. Film pertama, ceritanya bersentral pada kehidupan anak Gandhi bernama Harilal. Film kedua … Lanjutkan membaca Gandhi My Father: Bapak Bangsa di Mata Anaknya

Shamitabh, tentang Kekuatan Sebuah Aliansi

Banyak cara untuk mengusir sepi kala malam tiba. Di samping membaca buku, saya kerap melakukannya dengan menonton film. Tak harus ke bioskop, ada banyak aplikasi yang dapat memanjakan hasrat orang-orang menonton sinema lewat gawai. Ada Netflix. Pun ada Vidio. Dan lain-lain. Semalam saya menonton film Hindustan berjudul “Shamitabh”. Film yang rilis pada tahun 2015 ini, … Lanjutkan membaca Shamitabh, tentang Kekuatan Sebuah Aliansi

Dulu Menjunjung Sekarang Merundung

Pada Pilpres 2014, saya fanatik sekali terhadap salah satu pasangan Capres-Cawapres. Kepada anak dan istri, saya mendoktrinnya untuk memilih pasangan itu. Dengan kawan karib, saya kerap berantem di medsos gara-gara beda pilihan. Sementara pada Pilpres 2019, saya sudah mulai tak tertarik dengan perbedaan pilihan. Saya tak mengarahkan anak dan istri untuk memilih pasangan yang mana. … Lanjutkan membaca Dulu Menjunjung Sekarang Merundung